Selasa, 24 September 2013

Menginap dan Makan di Geylang Singapura ala Pelancong Backpacker


Jaringan Hotel 81 bisa kita jumpai di Lorong 8, Lorong 12, dan Lorong 20 Geylang. Sore hingga malam hari, Geylang Road pada ruas antara Lorong 1 dan Lorong 3 adalah surga bagi kuliner penikmat jenis makanan steamboat. Trotoar di depannya pun berubah fungsi menjadi tempat makan bagi para pengunjung. Kesimpulannya: tak ada yang sulit untuk mencari penginapan maupun tempat makan di Geylang. Tunggu dulu; kesimpulan itu belum tentu berlaku bagi pelancong backpacker (turis ransel). Prioritas hemat akomodasi dan konsumsi membuat kita perlu mencari alternatif yang lebih pas untuk mendukung keinginan kita untuk berjalan-jalan di Singapura. Berikut adalah pengalaman menginap dan makan di Geylang ala turis ransel pertengahan September 2013 ini.

Kallang River Back Packers

Penginapan Kallang River - Jalan Ayer 















City Backpackers Hostel - Lor 1 Geylang

Saya menjumpai dua penginapan yang terletak di seberang Stasiun MRT Kallang: Kallang River Backpackers (Jalan Ayer 8) dan City Backpackers  (Lorong 1 Geylang No. 12). Keduanya dikelola manajemen yang sama dan hanya berjarak sekitar tiga bangunan rumah. Resepsionisnya terlihat beberapa kali mondar-mandir di kedua penginapan ini. 

Teras Kallang - ada fasiltitas wifi


Saya memilih untuk menginap di Kallang River Backpackers (Kallang), tempat di mana resepsionis lebih sering berjaga ketimbang di penginapan satunya. Tarif menginap semalam yang dikenakan adalah sebesar Rp. 112,428,-  yang saya pesan melalui Agoda pada 3 Juli 2013. Ini adalah harga satu tempat tidur di dalam kamar yang berisi tiga ranjang susun. Total tempat tidur sekamar ada enam dan penghuninya campur pria dan wanita.

Kallang: 6 Bed Mix Room - Ber-AC tanpa Jendela

Kallang: Locker di dalam Kamar

Pada saat kedatangan, kita akan diminta deposit SGD 10 yang akan dikembalikan saat kita check out. Penginapan menyediakan locker di dalam kamar. Kamar ber-AC.Kamar mandi terletak di luar (kamar mandi bersama) dan tersedia air hangat.

Di teras kamar terdapat beberapa set meja kursi, rak peralatan makan, dan tempat cuci peralatan makan. Di sini kita bisa menikmati fasilitas air panas/dingin dan minum teh. Setiap pagi tersedia sarapan roti selai. Depan teras adalah area terbuka. Sambil menikmati makan/minum di teras, kita bisa menikmati semilir angin, berselancar dengan fasiltias wifi, dan melihat lalu lalang MRT tepat di depan mata.  


Kallang: Tempat Sarapan, Ambil Minum, dan Dapur


Dari tempat menginap, kita beralih ke temat makan di Geylang. Berikut tiga tempat yang saya kunjungi selama melancong pada pertengahan September 2013 ini.

Imam Banana Leaf Restaurant

Imam Banana Leaf Restaurant 24 jam

Restoran ini terletak di pertigaan Lorong 1 Geylang dan Jalan Ayer, berselang dua rumah di sisi kiri penginapan. Ada sebutan Banana Leaf karena menu yang kita pesan akan disajikan dengan lambaran daun pisang. Ini adalah restoran India yang memberikan pelayanan 24 jam. Rata-rata harga makanan adalah SGD 5. Tersedia juga buah dan aneka roti. Pembayaran langsung dilakukan begitu makanan pesanan tersaji di meja. Di tempat ini saya mencicipi makan malam nasi goreng seharga SGD 3,5.


Menu Banana Leaf Restaurant

Banyak Pilihan di Banana Leaf Restaurat


Nasi Goreng dengan Lambaran Daun Pisang seharga SGD3,5

Eating House

Eating House (Baliho Hijau) di Geylang Road
“Authentic Nasi Padang – Best Mee Rebus in Singapore”, itulah brand yang diusung oleh Rumah Makan Eating House yang terletak di Geylang Road. Kemungkinan terletak di bangunan nomor 125, namun yang jelas ia berada di ruas Geylang Road antara Lorong 1 dan Lorong 3. Dilihat dari gelagatnya, ini adalah tempat makan makanan halal. Beberapa tamu berjilbab terlihat bersantap di sini.

Teras Eating House - Suasana Sarapan

Eating House: Display Menu 

















Eating House: Daftar Menu & Harga

Tempat makan ini hanya buka pagi sampai siang hari. Saya sempat menikmati sarapan pagi nasi uduk seharga SGD 3. 


Eating House : Nasi Uduk SGD 3

G5 Food House

G5 Food House - di Dekat Lokasi Parkir Apartemen 
Ini semacam kantin di kompleks parkiran apartemen di Sim Ave, namanya: Jalan Besar Town Council – Heart and Home. Persisnya berada di halte bis Sim Ave B03, sejajar dengan rel MRT tak jauh dari Stasiun Kallang ke arah Stasiun Aljunied. Kantin melayani pembeli dari siang hari sampai dengan malam hari. Banyak sopir taxi yang makan di tempat ini.

Suasana Makan di G5 Food House
Ada beberapa counter penjual makanan di tempat ini, baik makanan halal maupun non-halal. Rata-rata harga makan adalah SGD 4 per porsi. Di tempat ini saya mencicipi makan siang Pork Ribs Rice seharga SGD 3.


Pork Ribs Rice SGD 3

Itulah sekelumit cuplikan pelancongan singkat akhir pekan di Singapura di pertengahan September 2013.





Rabu, 17 Juli 2013

PODs Backpackers Home - Penginapan Murah di KL Sentral


Mengapa KL Sentral?


KL Sentral merupakan lokasi yang strategis di Kuala Lumpur (KL). Transportasi bis dari Bandara KL (Low Cost Carrier Terminal) menuju kota KL akan berakhir di sini. Tempat ini juga  merupakan simpul  moda transportasi ke dan dari berbagai penjuru di KL. Banyak tempat makan di kawasan ini baik berupa rumah makan (restoran)maupun warung tenda di tepi jalan pada sore hingga malam hari. Kita bisa juga makan di KL Sentral lantai 4. Di sana ada kantin Medan Selera yang menyuguhkan menu yang relatif akan cocok dengan lidah pendatang dari Indonesia sambil menikmati fasilitas wifi. Atas dasar pertimbangan inilah maka saat berkunjung ke KL saya memilih mencari penginapan di kawasan ini.

Rekomendasi Penginapan ala Backpacker

PODs dilihat dari seberang jalan.

Jika anda adalah pengunjung backpacker dengan persediaan dana yang benar-benar “cekak” alias terbatas seperti saya, maka ada dua penginapan yang dapat direkomendasikan, yaitu Lodge dan PODs Backpackers Home (PODs). Dari tempat akhir pemberhentian bis bandara LCCT menuju ke kedua penginapan tersebut tidak memerlukan transportasi lagi. Cukup berjalan kaki sebentar saja (kurang lebih lima menit) kita akan tiba di lokasi penginapan. Untuk Lodge saya belum pernah menginap di sini, sementara untuk PODs saya pernah  tinggal di sini dalam kunjungan pada 23-24 Februari 2013 (kunjungan pertama) dan 9-11 Maret 2013 (kunjungan kedua).




Pintu  masuk PODs bersebelahan dengan supermarket

Bagaimana Menuju PODs ?

Tampilan depan PODs
PODS terletak di Jln. Thambipillay No. 30 Brickfield KL. Awalnya sulit bagi saya untuk menemukan lokasinya. Dalam benak saya, akan ada baliho besar di atas gedung yang kelihatan dari berbagai penjuru. Dugaan saya ternyata keliru. Berkali-kali saya harus berputar-putar di area PODs seraya setengah mendongakkan muka ke atas melihat-lihat baliho menyolok. Rupanya papan identitas PODs hanyalah berupa papan kecil yang ditempel di samping pintu masuk, di sebelah etalase supermarket.


Sebagai ancar-ancar  menuju PODs, carilah Hotel Sentral yang relatif lebih terlihat dari berbagai penjuru, termasuk dari KL Sental. PODs berada pada blok yang sama dengan Hotel Sentral, bahkan boleh dikatakan satu bangunan.
Resepsionis PODS ada di lantai 1


Tarif PODs

Melongok dari  kamar dormitori PODs

Pada kunjungan pertama, saya menginap di kamar dormitory yang berisi 14 tempat tidur dengan tarif Rp. 95.000,- per hari. Pada kunjungan kedua saya coba mengambil kamar single private dengan tarif per harise besarRp. 148.239,-. Tarif ini sudah termasuk sarapan berupa roti selai dan minuman instant. Ada fasilitas pemanggang roti dan pemanas air yang bisa digunakan di living room yang terletak satu area dengan resepsionis. Di living room kita juga bisa memanfaatkan dua komputer untuk akses internet, atau sekedar bersantai bersama penghuni lain.
Baliho PODs dari lantai teratas

Kamar dan Tempat Tidur

Dormitory terdiri dari tempat tidur susun

Tempat tidur susun di PODs
 Kamar dormitory dan kamar single berada pada area yang sama dan hanya dipisahkan oleh sekat-sekat tripleks. Tidak terdapat fasilitas AC di kamar, namun ada beberapa kipas angin gantung di plafon yang merupakan fasilitas bersama seluruh penghuni kamar, baik single maupun dormitory. Untuk kamar dormitory, tempat tidurnya berupa dipan kayu susun dua. Untuk kamar single private berupa sofa spring bed. Pada saat check in kita akan dibekali sebuah tas berisi: selimut, sarung bantal, sprei, dan handuk mandi. Ingat, ini bukan hotel maupun apartemen. Bagi saya yang dompetnya minimalis, sekedar untuk tidur setelah seharian bertualang fasilitas yang ada sudah cukup. Ada harga ada rupa.
Tipe kamar single PODs

Kamar Dormitori PODs, bersisi 14 tempat tidur














Kamar Mandi

Kamar mandi digunakan sebagai fasilitas bersama. Di lantai yang saya tempati terdapat dua kamar mandi dengan fasilitas air hangat serta  dua closet yang terpisah. Perlengkapan mandi bawa sendiri. Kegiatan mandi dibatasi kalau tidak salah sampai jam 10 malam. Setelah waktu tersebut dihimbau untuk tidak mandi karena dikhawatirkan akan mengganggu kenyamanan istirahat penghuni. Tersedia juga sink yang dapat dimanfaatkan untuk mencuci pakaian.


Shower kamar mandi, ada air hangat

Kamar mandi PODs berdindingkan seng





Fasilitas Locker

Fasilitas locker di PODs
Untuk penyimpanan barang-barang berharga, PODs menyediakan fasilitas locker tanpa menyediakan kunci. Bila kita ingin memanfaatkannya, maka kita haru siap dengan kunci gembok pribadi. Jumlah locker juga terbatas (tidak sebanding dengan jumlah tempat tidur) sehingga pada saat kita menginap belum tentu tersedia locker yang kosong.






















Senin, 15 April 2013

Misa di Gereja Katolik Singapore



Liburan umumnya mengambil hari di akhir pekan, bersamaan dengan waktu untuk ibadah mingguan, khususnya bagi umat Katolik. Barangkali saja di tengah suasana liburan itu terbersit keinginan untuk tidak meninggalkan kebiasaan beribadah atau mengikuti misa. Berikut adalah pengalaman mencari dan mengikuti misa di Gereja Katolik (“gereja”) saat  berkunjung ke Singapore 12-14 April 2013.

Ada dua gereja yang menurut saya strategis, yaitu Cathedral of the Good ShepherdDescription: https://maps.gstatic.com/intl/id_id/mapfiles/transparent.png dan Church Of Saints Peter and PaulDescription: https://maps.gstatic.com/intl/id_id/mapfiles/transparent.png. Strategis bagi pengunjung backpacker seperti saya adalah mudah diakses karena dekat dengan fasilitas transportasi publik dan tidak perlu berjalan kaki terlalu jauh. Kedua gereja ini hanya berjarak beberapa puluh meter, berseberangan letaknya dan dipisahkan oleh Brash Basah Road.

Untuk menuju ke kedua gereja tersebut, gunakan MRT dan berhenti di Brash Basah Station. Di stasiun ini ada beberapa pintu keluar; ambil exit A. Begitu muncul di pintu keluar A, maka di depan kita akan terlihat Singapore Art Museum. Church Of Saints Peter and Paul berada di samping musium tersebut. Jika kita menolehkan kepala ke belakang, maka yang akan tampak adalah Cathedral of the Good Shepherd.

Cathedral of the Good Shepherd

Church Of Saints Peter and Paul 
Gereja mana yang akan kita pilih, tentu saja disesuaikan dengan jadwal misa yang akan kita ikuti. Misa mingguan di Church Of Saints Peter and Paul adalah: Sabtu (pukul 17.30 Bahasa Inggris) dan Minggu (pukul 08.30 Bahasa Mandarin, pukul 11.00 Bahasa Inggris, dan pukul 16.20 Bahasa Inggris). Sementara misa mingguan di Cathedral of the Good Shepherd dilaksanakan pada: Sabtu (pukul 18.30) dan Minggu (pukul 08.00, 10.00, dan 18.00). Tidak ada jadwal misa yang bersamaan pada kedua gereja tersebut, jadi kita leluasa untuk memilih.
 
Jadwal Misa di Church Of Saints Peter and Paul


Jadwal Misa di Cathedral of the Good Shepherd

Selamat berlibur sekaligus menjalankan ibadah.